terhenti sejenak langkahku,,
Kujumpai mentari senja pergi seperti memeluk bebukitan,
menggantung jubah emas dalam mega mega putih di ujung ku memandang,
hiliran senyawa pelangi semakin sarat ilusi.
hingga memaksa bidadari turun untuk saksi keindahannya.
kudapati air bengawan, dan sedikit kuusapkan muka ini.
Tampaknya sore begitu hangat menyapa alam yang masih bersahabat.
jelang petang aku masih memandang, remang tak menghalang saat lamunan masih melayang,
terawang dalam kelam meratapi hati yang kian temaram.
terusik lagi kenangan indah saat kita masih habiskan hari,
jejak langkahmu masih hangat terasa,
meski entah berapa purnama kau telah melangkah.
bergemuruh indraloka terkidung sangsakala adiluhung,
terdentang bait indah candra sengkala.
aku merintih habiskan peluh bermunajat jumpai trihabsariku,
malam tiba, dan sang mentari berlalu dari hadapanku,
aku lanjutkan kembali melangkah bersama rembulan,
takkan pernah lelah endusi jejakmu walau kian sayu,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar