Lukas 7:1-10, kita harus mengerti sistem Kerajaan Allah bahwa perkataan sang Raja adalah hukum, berbeda dengan perkataan presiden yang harus memperoleh persetujuan lembaga legislatif untuk mensahkan perkataannya atau undang-undang yang dibuat olehnya. Centurion (perwira romawi), mengerti bahwa yang Yesus yang ditemui olehnya bukan sekedar guru tetapi lebih tinggi dari dirinya, dengan memanggil “Kurios”(Tuhan). Bagi orang romawi, yang dipanggil kurios adalah Cesar, tetapi perwira romawi tersebut mengidentifikasi Yesus sebagai Tuhan. Ia mengerti bahwa perkataan Tuhan Yesus adalah hukum yang sah dan berlaku bagi dirinya. Ia menundukkan dirinya dibawah otoritas Tuhan Yesus.
Yesaya 1:19-20, yang dikatakan dalam ayat ini mengenai menurut dan mendengar terangkum didalam satu kata yaitu “obey” (taat/tunduk). Yesus menundukkan diri-Nya kepada Bapa Surgawi dan tunduk kepada orang tua-Nya didunia. Menjadi contoh ketaatan yang luar biasa, walaupun sistem pemerintahan didunia sangat berbeda dengan sistem pemerintahan Kerajaan Allah. Pemerintah dunia mempergunakan otoritas dengan kekerasan untuk mencapai tujuannya sendiri, sedangkan Kerajaan Allah mempergunakan otoritas untuk memberikan yang terbaik bagi warga negaranya ...”you shall eat the good of the land” (kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu).
Rahasia dari otoritas adalah penundukkan diri kepada Firman Tuhan dan otoritas didunia, itu yang membuat kita beroleh otoritas. Promosi tidak bisa didapatkan diluar sistem. Perwira ini mengerti bahwa yang dihadapi itu lebih tinggi dari Cesar, perkataan-Nya berkuasa karena Dia adalah Tuhan. Yeshua is heaven, heaven is Yeshua (Yesus adalah surga dan surga adalah Yesus).
Ayub 36:11-12, disaat kita taat dan melayani Dia maka hari-hari kita bukan hanya dalam kemakmuran tetapi kenikmatan hidup juga diberikan oleh-Nya. Seorang prajurit mengerti bahwa tujuannya hanyalah untuk berkenan kepada komandannya. Kita pun demikian, hidup berkenan dihadapan Raja kita, karena tujuan otoritas adalah untuk melindungi kita. Tuhan Yesus menurut kepada otoritas didunia, Dia membayar pajak kepada Kaisar, membayar pajak dirumah Allah. Dia berkuasa karena Dia menundukkan diri kepada Bapa-Nya, Yohanes Pembaptis, Pontius Pilatus. Bagaimana dengan kita? Firman Tuhan memberikan reward kepada mereka yang menundukkan diri. Taat kepada orang tua maka panjang umur dan diberkatilah kita dimuka bumi ini.
Yakobus 4:7, Tunduklah kepada Allah dan lawanlah iblis! Tunduk kepada Tuhan, adalah tunduk kepada lembaga-lembaga yang ditunjuk oleh Tuhan, bayarlah pajak saudara, di Kerajaan Allah pun ada pajak, yaitu perpuluhan. Yesaya 48:17-19, perpuluhan itu kita kembalikan kepada Tuhan untuk kepentingan kita sendiri, hidup kita diberkati karena itulah kehendak Raja kita.
Tujuan dari otoritas supaya kita beroleh otoritas dan diberkati. Maksimum productivity terjadi disaat kita menundukkan diri. Tema bulan ini adalah Be Patient, kita belajar untuk tunduk kepada otoritas. Tunduk dalam bahasa yunaninya adalah: Hupotasso yang artinya taat, tunduk. Digunakan sebagai istilah dalam kemiliteran untuk mengatur bagian-bagian dalam keprajuritan yang bergerak dibawah komando dari pemimpinnya.
Hari ini kita sadar untuk menundukkan diri dibawah Raja kita, tunduk kepada Firman-Nya, maka kita akan mengalami otoritas Ilahi itu nyata dalam kehidupan kita, yang memampukan kita untuk keluar lebih dari pemenang dalam segala perkara, dan menyatakan Kerajaan Allah dimanapun kita berada.
-PS.TIMOTIUS ARIFIN-
-ROCK JAKARTA-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar