Teruslah berjalan dalam kebenaran walau itu adalah penyebab kematianmu!!

Kamis, 19 Januari 2012

CHANGING THE CURSE BE A BLESSING


MERUBAH KUTUK MENJADI BERKAT


Galatia 3:13, waktu Yesus disalib, bukan pertama kali adanya hukum salib saat itu. Hukum salib adalah hukuman yang sah yang ditetapkan oleh pemerintahan Romawi untuk semua wilayah jajahannya, diperuntukkan: 1.Orang-orang yang memberontak atas pemerintahannya, 2. Penjahat-penjahat kelas kakap pada masa itu. Tujuan hukum salib :1. Mempermalukan terhukum, 2.Pembelajaran bagi orang yang menyaksikannya. Syarat tempat penyaliban :1. Harus dekat dengan jalan besar dan tidak terpencil, 2.Tidak boleh terlalu tinggi dan tidak boleh terlalu rendah, yang pasti tanahnya lebih tinggi dari jalan. Berdasarkan syarat untuk seseorang disalibkan, sama sekali tidak ada dasar yang kuat bagi Pontius Pilatus untuk menyalibkan Yesus, tetapi tetap Yesus disalibkan untuk memerdekakan kita yang percaya kepada-Nya. Yesus memberikan paket komplit, bukan hanya menebus dosa, tetapi juga mengangkat kutuk atas kehidupan kita.

Kutuk adalah kuasa adikodrati yang bersifat negatif, yang menghambat hal-hal yang baik untuk terjadi dalam hidup kita. Ada 4 hal untuk merubah kutuk menjadi berkat :
1. Percaya pada Yesus (Galatia 3:13)
Yesus mengambil semua kutuk pada diri kita untuk Dia yang menjadi kutuk dan menderita ganti kita di kayu salib, karena waktu manusia pertama jatuh dalam dosa, maka umat manusia menjadi terkutuk. Melalui Yesus yang menjadi kutuk, kita menjadi orang merdeka. Yang dilakukan atas dasar cinta-Nya kepada kita, kutuk diangkat dan kita yang percaya kepada-Nya beroleh kemuliaan. Melalui Yesus kita dikembalikan ketempat yang semula dan memperoleh hak-hak kita sebagai putra,putri Kerajaan Allah. Bukan hanya menerima kehidupan yang kekal, tetapi dalam hidup didunia ini kita menikmati pengenapan janji-janji Allah. Selain percaya kita harus menjadi saksi-Nya,  menceritakan kepada dunia mengenai Yesus dalam hidup kita, kepada keluarga dan orang lain. 


2. Belajarlah memprioritaskan Tuhan (Matius 6:33)
Menjadi orang percaya itu mudah, tetapi menjadi orang kepercayaan Tuhan itu perlu waktu dan ujian. Secara “de jure” semua anak pasti dapat warisan, tetapi secara “de facto” hanya yang dewasa dan pantas mendapatkannya sesuai penilaian orang tuanyalah yang mendapatkannya. Kepercayaan hanya diberikan kepada yang patut dipercaya. Jadikan Tuhan kebutuhan dalam hidup kita, Dialah segala-galanya bagi kita.


3. Bertanggung jawab dan rajin (Amsal 6:9-11)
Pandangan kekristenan tentang kemiskinan adalah kemiskinan bisa diubah bagi kita yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus. Dalam hidup ini ada bagian Tuhan dan ada bagian yang harus kita kerjakan, dimana bagian kiata adalah bertanggung jawab akan hidup yang Tuhan sudah percayakan dan tidak bermalasan. Sejak Tuhan menciptakan manusia, Ia tidak ingin membuat kita mejadi robot-Nya, tetapi Ia menjadikan kita partner-Nya. Menjadi partner-Nya membuat kita menjadi alat untuk memashyurkan nama-Nya dan disaat orang bertemu dengan kita, mereka ketemu Tuhan. 


4. Rendah hati (Mazmur 1:3)
Menjadi orang yang rendah hati berarti mau belajar dan mau ditegur. Kesuksesan dalam hidup ini bukan karena berdiri sendiri, tetapi kita butuh bantuan orang lain untuk meraih kesuksesan. Pohon ditepi aliran sungai bisa bertumbuh dengan lebat dan menjadi berkat bagi orang banyak, karena ada aliran sungai yang memberikan kehidupan bagi pohon itu. 

Melalui 4 point diatas, biarlah kehidupan kita sebagai putra,putri Kerajaan Allah menjadi lebih bijaksana dan mempermuliakan nama Tuhan. Perkatakan Firman dan yakini apa yang kita ucapkan tersebut, karena ucapan kita membentuk pikiran dan hidup kita. “Declare what you believe (Katakan yang anda percayai)”. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar