Teruslah berjalan dalam kebenaran walau itu adalah penyebab kematianmu!!
Tampilkan postingan dengan label #Referensi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #Referensi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Juni 2012

To Be Like Him


Mazmur 135: 18
“Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, semua orang yang percaya kepadanya.”

To Be Like Him
Mazmur 63:2-12

Beberapa waktu lalu, dunia berduka dengan meninggalnya sang mega bintang, the king of pop, Michael Jackson (Jacko). Jacko, bintang pop legendaris ini, punya ribuan fans yang memuja-mujanya. Ironisnya, bukanlah sebuah rahasia, bahwa Jacko terlibat tindakan-tindakan yang nggak wajar, salah satu dugaan dia mengindap pedophilia (kecenderungan seksual pada anak kecil). Lalu, gimana sikap para fans mega bintang ini? Bubar? Kecewa dengan sang  idola? Faktanya, nggak! Mereka masih tetap mengidolakannya, dan tetap menggangap Jacko sebagai seorang pahlawan. Identitas sang “pahlawan” masih tetap menjadi kebanggaan para pemujanya yang radikal. Aksesoris, poster, cara berdandan dan bergaya masih merupakan trade mark yang masih up to date, bahkan life style Jacko begitu melekat pada banyak anak muda pemujanya, karena di mata mereka, Jacko tetaplah seorang pahlawan.

Dengan permasalahan-permasalahan moral dan kebiasaan yang buruk Jacko, namun tetap digandrungi? Sesuatu yang salah? Satu hukum yang bekeja; hukum ketergantungan. Suatu kesukaan yang radikal yang terkadang tidak masuk akal akan sesuatu atau seseorang yang dipuja, diidolakan dan dikagumi, pendeknya, disembah. Suatu kerinduan yang mendalam untuk memiliki identitas sang idola. Menjadi ingin seperti yang dikagumi merupakan hal yang alamiah, namun permasalahanya, siapakah yang disembah? Kita akan tergantung padanya, ingin selalu melekat dan menyatu, hingga refleksi identitasnya memenuhi kita, karena hukum ketergantungan ada dalam penyembahan.

Hubungan kita dengan Allah juga punya prinsip yang sama, hati yang memiliki kerinduan yang berkobar untuk menyembah Allah akan melahirkan suatu devosi untuk selalu dekat dengan-Nya, menciptakan suatu kekosongan dalam jiwa yang hanya sanggup diisi oleh Allah sendiri. Manifestasinya, suatu identitas diri yang semakin serupa dengan Dia. Contohnya, sewaktu Musa turun dari gunung Sinai, wajahnya bercahaya memancarkan kemuliaan Allah (Keluaran 34:29). Seperti para fans Jacko yang menduplikat abis idola mereka, apakah cara berbicara, berpikir dan bertindak kita mencerminkan identitas Dia yang kita sembah? Itu semua tergantung seberapa besar penyembahan kita pada-Nya. “SO, LET’S WORSHIP HIM TODAY!!”

“Kita akan jadi serupa dengan apa yang kita sembah”

Kamis, 14 Juni 2012

WONDERFULLY MADE


Mazmur 139:14
“Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar.”

WONDERFULLY MADE
Mazmur 139:13-16

Kalo kita renungkan baik-baik dan mendalam Mazmur 139:13-16 itu dalem banget loh maknanya, saya yakin kalo kita merespon dengan benar apa yang disampaikan kita bakal melihat hidup kita dengan cara yang berbeda. Kecenderungan kita sebagai anak muda, kita pengen banget melakukan banyak hal. Dan, biasanya itu terpengaruh dengan lingkungan dan apa yang kita lihat. Kita pengen seperti James Bond atau bergaya ala Nidji, itu semua karena kita melihat kehebatan dan apa yang mereka bisa lakukan. Padahal sebenarnya kita pribadi yang unik dan akan lebih maksimal melakukan hal laen yang memang “didesain” untuk kita.

Tiga fakta yang dahsyat neh, pertama, we’re created by God Himself (ayat 13). Tuhan sendiri yang ciptain kita, kalo Bill Gates bisa ciptain Microsoft yang canggih atau Walt Disney bisa mendesain Disney Land yang terkenal itu, apa lagi kalau Tuhan sendiri yang ciptain. Berarti, fakta keduanya, kita ini unique and special (ayat 14-15). Kita mustinya mengambil waktu untuk mengagumi karya Tuhan dalam diri kita. Have you ever praised God coz’ his works on you? Ketiga, Tuhan ciptain kita dengan tujuan dan kemampuan memenuhi tujuan itu (ayat 16). Ibarat actor memainkan peran sesuai dengan naskah dari sutradara, Tuhan sudah menulis “naskah” untuk masing-masing kita, naskah yang keren abis kalo kita hidup sesuai dengan yang ditulis-Nya (rancangan-Nya). Dan yang paling penting kita unik karena Dia memperlengkapi kita dengan kemampuan untuk menyelesaikan rancangan-Nya dalam hidup kita.

Masalah yang cenderung kita hadapi adalah kita pengen melakukan 100 hal padahal mungkin Tuhan cuman ngasih kita kemampuan untuk melakukan 10 hal. Dan, kita membuang waktu untuk manyun dan menyesali diri karena nggak pernah bisa melakukan 90 hal. Nah, yakin lah kalo kita ini masing-masing unik dan special dengan apa yang kita miliki, entah 90 atau 10. Lebih baik focus dengan 10 hal yang bisa kita lakukan, mengucap syukur dengan Tuhan karena 10 hal itu. Sebagai ungkapan syukur, kembangkan 10 hal yang bisa kita lakukan dengan maksimal. Serius, focus dan konsisten, percaya deh, kita bakal amazed dengan diri dan nggak bakal ngiri dengan James Bond atau Nidji lagi. “THANK GOD FOR WE ARE WONDERFULLY MADE!!”

“TUHAN CIPTAKAN KITA dengan SPECIAL, maka ada TUJUAN SPECIAL DALAM DIRI KITA!!”

Rabu, 13 Juni 2012

Harinya Tuhan


Yesaya 58:13
“Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan…; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”,  dan hari kudus TUHAN “hari yang mulia”; apabila engkau….,

Harinya Tuhan
Yesaya 58:13-14; keluaran 20:8-11

Mau nggak mau hari Minggu adalah hari umat Tuhan bersekutu dengan ‘keluarga rohaninya”. Tapi yang terjadi sama anak-anak muda generasi ini justru ngalami “tekanan hari Sabat”. Sekarang mari kita lihat sekeliling kita, banyak acara anak muda justru pake hari Minggu, mulai dari lomba band sampe camping pramuka, mulai dari pentas seni sampe bazaar ngambil hari minggu juga. Mulai dari sodara menikah sampe papa-mama ngajak jalan-jalan ke luar kota ngambil hari Minggu juga. Bahkan beberapa anak muda yang udah lulus sekolah/kuliah dan bekerja, banyak diantara mereka yang tempat kerjanya mengharuskan mereka masuk di hari Minggu. Tapi kita harus tetep ngerti kalo hari MInggu adalah hari untuk bersekutu dengan Tuhan dan dengan “keluarga kita”.

Truett Cathy adalah seorang yang ngerti betul arti hari sabat, dia adalah seorang pengusaha sukses berskala nasional di Amerika. Restoran Chick-fil-A adalah bukti keberhasilannya. Dia dan karyawannya tetep libur di hari Minggu, karena hari itu adalah hari yang special buat Tuhan. Masalah mulai terjadi sewaktu mitranya yang udah bekerja sama dengan dia bertahun-tahun minta kalo hari minggu restorannya buka. Ini tuntutan bisnis dan tekanan dari mal-mal yang rame kalo hari minggu. Orang bilang, secara bisnis pasti untung, tapi Truett cathy tetep percaya kalo keberhasilannya karena dia menerapkan prinsip Firman Tuhan dalam bisnisnya, jadi dia tetep libur di hari minggu. Dia dan karyawannya tetep bisa beribadah dan bersekutu dengan keluarganya. Dengan cara itu Tuhan memberkati dia dengan bisnis yang semakin maju dengan 1.300 restoran di 37 negara bagian di Amerika. Dia nggak lupa membagi berkatnya untuk beasiswa 20.000 orang dan bangun tempat penampungan buat yang nggak punya rumah. Cerita Eric Liddell peraih medali Emas Olimpiade 1924 juga mengagumkan, dia merasa nggak pantas bertanding di hari minggu, jadi nomor spesialisnya dia 100m dia lepaskan. Dia Cuma bertanding di nomor lari 400m yang jelas bukan spesialisasinya. Tapi Tuhan hargai dia dan dia jadi juara dan dapat medali emas.

Bro n sis, kalo Tuhan punya ketetapan maka ketetapan itu adlah sesuatu yang tebaik buat kita semua. Jadilah pelaku firman maka Tuhan akan memberkati kita, termasuk dengan menguduskan hari sabat. Jadi jangan punya alasan untuk nggak pergi beribadah ya!!

“Apapun alasannya, beribadah adalah ketetapan Tuhan.”

Sabtu, 17 Maret 2012

BE TRUSTWORTHY


Melalui Firman Tuhan hari ini, kita mau belajar lebih lagi sehingga dapat menjadi orang-orang kepercayaan Tuhan untuk menyatakan rencana-Nya dan Kerajaan-Nya didunia ini. Lukas 19:11-27, terdapat 10 orang hamba yang menerima mina dari tuannya yaitu seorang bangsawan yang akan diangkat sebagai raja dinegeri lain. Melihat status sang bangsawan yang kaya raya, pastinya ia mempunyai banyak pegawai, tetapi hanya 10 saja yang dipanggil untuk dipercayakan 1 mina setiap orangnya. Perkataan trustworthy apabila dilihat dilihat dalam kamus Suryadaminta  adalah kata sifat.

Dalam menjalankan bisnis/kehidupan ini, selain dapat dipercaya, harus ada: networking (kerjasama), intelegence (bisnis/hidup harus cerdas ) iq, eq dan sq diperhatikan, struggle (jangan mudah menyerah, ada perjuangannya). Kita harus dapat mempertanggungjawabkan setiap bakat, rencana Tuhan, dan setiap potensi Ilahi yang tuhan telah tanamkan dalam kehidupan kita.
Ada 3 jenis orang Kristen didunia ini :
1. Percaya kepada Tuhan
2. Dapat dipercaya Tuhan
3. Orang kepercayaannya Tuhan. Kita akan melihat lebih jauh lagi dari Firman yang telah kita baca. 

Dari 10 orang hamba yang kembali kepada tuannya ada 3 orang, 1.Hamba ke-1, dari 1 mina dihasilkan 10 mina, hamba tersebut mendapatkan kepercayaan atas 10 kota, dan karena hal itu juga ia mendapatkan tambahan 1 mina lagi dari hamba ke-3 yang tidak menghasilkan apa-apa. Hamba ke-1, yang pertama datang kepada tuannya dengan penuh antusiasme, memiliki passion atas kepercayaan yang tuannya berikan. Dipuji oleh tuannya, mendapat tanggung jawab yang baru, dimana hal tersebut melebihi (beyond) dari hasil melipat gandakan mina. Bahkan apabila kita melihat lebih lagi, tidak disangkal bahwa kemungkinan hamba ke-1 tersebut diangkat menjadi raja yang berikutnya, karena besar kekuasaannya, oleh karena tanggung jawab yang luar biasa atas mina tuannya. Kita sebagai putra,putri Kerajaan Allah juga harus memiliki gairah terhadap Tuhan dan apa yang Tuhan sudah percayakan kepada kita. Dia telah memberikan yang terbaik bagi kita dengan totalitas-Nya memberikan nyawa-Nya bagi kita, kita pun memberikan yang terbaik kepada-Nya, bukan yang biasa-biasa.

2. Hamba ke-2, dari 1 mina dihasilkan 5 mina, dan mendapatkan upah 5 kota. Lawan dari orang yang penuh gairah dan beri yang terbaik adalah mentalitas mediokritas, mentalitas biasa-biasa saja, cukup saja, tidak usah memberi yang lebih. Ingat akan nilai-nilai gereja kita, LIGHT ( Loyality = kesetiaan, terhadap pemimpin, pasangan hidup, rekan sekerja, sesama kita. Integrity = integritas, hidup unggul, yang tidak dilihat manusia, dilihat Tuhan. Generosity = murah hati. Humility = rendah hati dan tidak sombong. Truth = Hidup dalam kebenaran.

3. Hamba ke-3, 1 mina tidak diusahakan, hanya disimpan dalam sapu tangan. Hamba ini malas, salah menilai pemimpinnya dengan asumsinya yang negative. Ada 2 virus yang menghancurkan hubungan dengan sesama karena berpikir yang negative, 1. stereotype, menyamaratakan 2. parataksis, hal yang pribadi dibuat menjadi umum. Berpikirlah apa yang baik, terhadap sesama kita, terutama pemimpin kita dan lihat hasil kesetiaan kita pasti ada upahnya bahkan hadiahnya dari Tuhan. Karena tidak bertanggung jawab maka mina yang diberikan oleh tuannya itu diberikan kepada hamba yang menghasilkan mina paling banyak. Disaat kita tidak mengusahakan talenta yang Tuhan berikan kepada kita, maka Tuhan akan mengambilnya dari kita dan diberikan kepada orang kepercayaan-Nya.

Ketiga hamba dengan modal awal yang sama tetapi membawa hasil yang berbeda, mendapatkan upah yang berbeda juga. Marilah setiap dari kita menjadi orang kepercayaan-Nya dengan  hidup berserah kepada Tuhan untuk menjadi alat yang digunakan olehNya, mohon petunjuk dan jalan-Nya sehingga kita dapat memaksimalkan talenta yang Tuhan berikan atas hidup kita, hidup sesuai kehendak-Nya dan menyatakan Kerajaan Allah dimanapun kita berada.

-PS.RONNY DAUD SIMEON-
-ROCK JAKARTA-

Selasa, 13 Maret 2012

MARIA DAN MARTA


Firman Tuhan hari ini mengajar kita untuk sungguh-sungguh menjadi penyembah dan mengenal Dia lebih lagi, bukan hanya sekadar melayani dan menjalankan ibadah di gereja begitu saja, tetapi untuk sungguh-sungguh dengan keintiman yang mendalam. Lukas 10:38-42, Marta sibuk sekali melayani Tuhan Yesus, sedangkan Maria duduk dekat kaki Tuhan Yesus dan mendengarkan perkataan-Nya.
Marta sibuk melayani dan mengarahkan perhatiannya hanya kepada dirinya sendiri, semua yang dilakukan olehnya walau tampaknya melayani Tuhan Yesus, hanya mengenai dirinya sendiri,

“Marta yang melayani”, sedangkan Maria memilih hal yang lebih penting yaitu mengarahkan perhatiannya hnaya kepada Tuhan Yesus, bukan dirinya sendiri.

Marta dan Maria adalah kakak beradik bersama dengan Lazarus, mereka mengundang Tuhan Yesus untuk datang kerumah mereka, memberikan yang terbaik untuk-Nya. Perbedaan antara Marta dan Maria :

Marta :                                                                                 Maria :
- Pelayanan untuk   penampilan                                           - Duduk dekat kaki Tuhan
- Didasari oleh rasa bersalah                                                - Terus mendengar perkataanNya
- kewajiban manusia > tugas, jadwal                                   - Rindu untuk intim  dengan Tuhan
- Agamawi, legalisme                                                            - Melayani sebagai rasa syukur
- Membandingkan diri Dengan orang lain                              - Inisiatif dan penuh rasa cinta
- Memanipulasi, mengontrol                                                  - Anugerah
- Frustasi pada diri sendiri                                                     - Menerima orang lain apa adanya
- Kerja keras demi menggapai perkenanan Tuhan                - Mempelai
- Budak    

Sangat berbeda sikap hati dari Marta dan Maria, dan membuat hati respon Tuhan Yesus kepada masing-masing pribadi berbeda disaat Lazarus kakak mereka mengalami kematian. Yohanes 11:32,33,35, disaat Tuhan Yesus bertemu dengan Marta, yang terjadi hanyalah pembicaraan, namun waktu Tuhan Yesus bertemu dengan Maria, yang terjadi adalah hati Tuhan Yesus tergerak  dengan belas kasihan dan langsung bertindak. Mempelai Kerajaan Allah yang selalu intim dengan Raja-nya, membuat hati sang Raja tidak tahan untuk menjawab kerinduan hati kita.

Yohanes 12:2-3, disaat Marta melayani, kembali Maria melakukan hal yang berbeda dengan Marta, dia bukan sekedar melakukan pekerjaan pelayanan, tetapi memberikan yang terbaik untuk Tuhan Yesus, dengan meminyaki kaki Yesus dengan setengah kati minyak Narwastu murni dan menyekanya dengan rambutnya. Sungguh luar biasa! Maria melayani pribadi Yesus dengan sepenuh hati dan cinta.

Setelah melihat perbedaan antara Maria dan Marta, mari kita memilih untuk menjadi seperti Maria, mengasihi Tuhan sepenuh hati kita, sepenuh jiwa, dengan seluruh keberadaan kita. Dia yang terlebih dahulu mengasihi kita, telah membuka jalan bagi kita untuk mengekspresikan cinta kita lebih lagi kepada-Nya. Mari datanglah! Dan nikmati cinta-Nya, masuk dalam keintiman yang lebih lagi sebagai mempelai-Nya.

-PDM.NANCY LIMANTONO-
-ROCK JAKARTA-

Sabtu, 03 Maret 2012

Suara Ayahnya

Umurnya empat puluh lima tahun ketika dokter memberitahu ia sedang sekarat. Terhenyak dalam kesunyian, Jonathan Thigpen dari Wheaton, Illinois, mencoba memusatkan pikirannya yang teraduk-aduk pada diagnosis dr. O'Riley yang disampaikan datar. Amyothrophic Lateral Sclerosis. ALS. penyakit Lou Gehrig. Penyakit kejam yang tidak bisa disembuhkan, ditandai dengan kelemahan otot progresif dan berakhir dengan kelumpuhan dan kematian. Lima puluh persen pasien ALS meninggal dalam rentang waktu delapan belas bulan setelah diagnosis. Penyebabnya tidak diketahui, dan tdak ada obatnya. selalu mematikan. Mungkin setahun; dua tahun paling lama.

Tetapi itu tidak mungkin. ini bukan bagian dari rencana. Jonathan relatif muda dan bahagia dalam pernikahannya. Putrinya di SMU, dan ia sendiri sedang berusaha meraih gelar Doktor. Sebagai ketua Asosiasi Pelatihan Injili, ia memberikan bahan-bahan Pendidikan Kristen bagi gereja-gereja dan sekolah-sekolah di seluruh dunia.

Mungkin setahun? Dua tahun paling lama?
Belakangan Jonathan mengenang, saya ingat berjalan keluar dari ruang praktek dokter di Carol Stream, Illinois, dan jauh di dalam lubuk hati saya ada rasa ketakutan luar biasa. Saya tidak bisa menggambarkannya selain dengan mengatakan rasanya seperti dibungkus sesuatu yang begitu gelap dan mengerikan sampai saya tidak bisa menggambarkannya.

Tepat sebelum kegelapan menelannya habis-habisan, ia mendengar suara yang akrab berbicara jelas dalam pikirannya. Jonathan adalah putra seorang Pendeta,dan sejak kecil, ia melihat bagaimana setiap malam setelah makan, ayahnya menghilang selama satu atau dua jam. Selama bertahun-tahun, Jonathan tidak tahu ke mana ayahnya pergi. Tetapi suatu hari, ayahnya mengajaknya ikut, dan sejak saat itu mereka menghabiskan awal-awal malam untuk mengunjungi rumah-rumah sakit bersama. Di setiap perhentian Dr. Thigpen bercakap-cakap singkat dengan pasien, tersenyum, menunjukan kepedulian dengan pertanyaannya, kemudian mengeluarkan Perjanjian Baru dan Mazmur kecilnya.

Berulang kali, Jonathan mendengar ayahnya membaca dari Mazmur 46:

"Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan; 
sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. 
Sebab itu kita tidak akan takut, 
sekalipun bumi berubah, 
sekalipun gunung-gunung goncang didalam laut".

Kini dalam saat terburuk di hidup Jonathan, suara ayah kandungnya dan suara Bapa Sorgawinya bersatu dalam bilik ingatannya, dan kata-kata itu bergema sampai nyaris benar-benar terdengar dalam pikirannya. Pengaruhnya menakjubkan.

Pada saat saya naik ke mobil saya, awan kegelapan itu sudah terangkat, karena saya menyadari bahwa Tuhan masih memegang kendali. Saya tidak punya lebih banyak jawaban daripada ketika saya keluar dari ruang praktek dokter lima menit yang lalu, tetapi saya bisa mengatakan ini: "Ketakutan tidak dapat bertahan di hadapan iman dan Tuhan yang tidak berubah. Ketakutan saya telah pergi".


Pada bulan-bulan sesudahnya, tubuh Jonathan melemah, tetapi jiwnya semakin kuat saat ia berpergian melintasi negeri untuk berbagi Mazmur 46, memberikan kekuatan kepada sesama penderita, dan mengingatkan para pendengarnya tentang perlindungan dan kekuatan kita - Tuhan terbuti penolong dalam keseakan. _^

Jumat, 24 Februari 2012

House carpenter


Rumah Tukang Kayu


Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah Bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan Sebuah rumah untuk dirinya. Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi
pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasaterpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta.

Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. "Ini adalah rumahmu, " katanya, "hadiah dari kami." 

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain
sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup, kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri.

Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup.


Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi.

Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan.

"Hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri".

Selasa, 21 Februari 2012

Menawan Karna Tertawan


2 Korintus 12:9
“Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan.”

Menawan Karna Tertawan
2 Korintus 12:1-10

Dahulu banget, kira-kira puluhan sampe ratusan taon lalu, saat nenek dan kakek buyut kita terjajah, ada banyak kisah dan prestasi yang terukir. Di saat jajahan itulah mereka menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Lihat saja beberapa karya yang masih Berjaya sampai sekarang, lagu Maju Tak Gentar, Indonesia Raya dan masih banyak lagi justru tercipta karena bangsa sedang terjajah. Sosok Kartini yang popular dan membangkitkan kaum wanita! Terlahir juga putra-putra bangsa, muncul generasi yang cerdas yang menuntut ilmu sampai di luar negeri dan menjadi ahli hukum, pendidikan, kedokteran! Karena terjajahlah mereka mengerti tentang organisasi dan persatuan, maka bermunculan Boedi Oetomo dan organisasi kepemudaan yang laennya.

Sampai saat ini dunia mengakui kalo lagu kebangsaan Indonesia Raya, adalah salah satu lagu kebangsaan yang megah!! . Hak laki ato perempuan di bangsa kita adalah sama! Semua karena kegigihan Ibu Kartini coba bandingkan ama beberapa Negara lain yang (masih) melarang wanita bekerja dan jadi pimpinan di kantor. Nama para orang terpelajar jaman dulu dan Boedi Oetomo yang masih dikagumi dan diakui sampe sekarang.

Nah sekarang kita mundur ke waktu yang lebih jauh lagi, ke kisah ribuan taon lalu. Kisah tentang prestasi di masa-masa sebelum Alkitab tertulis. Yang menarik dan hampir sama terjadi dengan semua kisah yang terjadi di atas tadi adalah justru karena dalam pengasingan dan terjajahlah Alkitab tertulis! Allah berfirman kepada Yohanes yang dalam pembuangan di pulau Patmos, kepada Petrus, kepada Paulus yang di dalam penjara menanti hukuman mati! Dan kepada semua hamba-hamba Allah yang berjuang dalam kekristenan!

Mereka keluar sebagai orang-orang yang menawan karena tertawan. Kalo akhir-akhir ini kita banyak masalah. Sepertinya juga persoalan nggak berujung, tenang aja! Sikapi semua itu dengan sikap yang luar biasa. Justru jadikan semua itu motivasi! Mungkin dengan masalah, akan datang perubahan dalam hidupmu yang bakal jadi sejarah besar! Jadiin flash back dengan kisah orang-orang hebat di jaman puluhan sampe ribuan taon lalu tadi JADI INSPIRASI BESAR BUAT KAMU BUAT MAJU, KELUAR DARI TEKANAN DAN JUSTRU BIKIN SEJARAH BARU DALAM HIDUP!

“SIKAP kita sewaktu SUSAH akan menjadikan kita makin MEMPESONA”

Rabu, 25 Januari 2012

God's people travel from one call to the fulfillment part 1


Perjalanan umat Tuhan dari satu panggilan sampai ke penggenapan


Perjalan kita seteleh kita bertobat, dipabtis air, terima Roh Kudus dan diurapi, sama seperti perjalanan kehidupan Daud yang dimulai dari Bethlehem dan berakhir di Bukit Zion.  Ada empat peristiwa yang penting dalam perjalanan Daud. 
  1. Ketika di Bethlehem
  2. Ketika di goa Abdulam
  3. Ketika di Hebron
  4. Ketika di Bukit Zion

Perjalanan di Bethlehem (Tuhan menggali foundasi kita)


‘Bethlehem’ yang berarti ‘Rumah Roti’,dan kampong halaman Daud, dimana Daud diurapi oleh Nabi Samuel untuk menjadi raja pengganti Saul. (1 Samuel  16:12-13). Ada sesuatu yang berbeda dalam karakter Daud yang mungkin menjadi salah satu alasan dimana Tuhan  memilih Daud untuk menjadi raja atas Israel. Sebab sekalipun urapan kita akan mendahului kita, tapi terlebih penting yang perlu kita bangun adalah karakter kita dalam Tuhan.
Salah satu hal yang luar biasa, kita dapat lihat di 1 Samuel 17:15-20, 34-35, sekalipun Daud sudah diurapi menjadi raja, mempunyai akses kepada raja sebagai tangan kanannya dan juga mempunyai urapan yang luar biasa dimana setan dapat diusir ketika ia memainkan music (1Samuel 16:23), namun ketika ayah Daud menyuruh Daud untuk melakukan sesuatu, Daud tidak sekalipun mengeluh atau bersungut sungut dan Daud setia kepada hal hal yang kecil dan yang biasa biasa saja. Bahkan Daud tetap bertanggung jawab untu menjaga dombanya (1 Samuel 17:15) dan membela dombayang yang dipercayakan untuk dijaga dari pada serangan singa maupun beruang.
Kalau kita hanya berpikir besar, sekalipun kita sudah diurapi dan berjalan dalam urapan yang luar biasa tapi kita lupa akan hal hal kecil, kita akan dalam bahaya dan mudah terjurumus dalam kehancuran. Karena Daud setia dan bertanggung jawab atas tugasnya sampai dia rela melawan singa untuk membela dombanya, hal hal kecil ini yang mungkin tidak diketahui orang, tapi karena hal hal tersebut, Daud dapat melawan Goliat tanpa rasa takut yang dialami oleh bangsa dan raja Israel saat itu. Apa yang saudara lakukan dalam hal hal kecil akan menentukan seberapa saudara bertanggung jawab untuk hal hal yang besar pada nantinya. Salah satu sisi yang membahayakan akibat dari urapan kita mungkin akan membuat orang iri sebab kita melakukan hal hal yang lebih dari pada orang lain, tapi jaga hati kita supaya kita pun tidak gampang tergoncang.
Di Bethlehem dan bagi kita, ini adalah perjalanan dimana Tuhan sedang menggali foundasi dalam diri kita.



Perjalanan di Goa abulam (Tuhan sedang menaruh batu bata diatas foundasi kita)
Sekalipun kita telah diurapi dan dijanjikan untuk hal hal yang besar, tidak sama sekali berarti bahwa kita akan luput dari masalah, justru sebaliknya, masalah akan datang bukan untuk menghancurkan dan menggagalkan panggilan kita tapi untuk memproses kita untuk menjadi pahlawan Tuhan.


Dalam lingkungan kita pun, kita mungkin akan dikelilingi oleh orang orang yang tidak membangun, dan dalam kondisi dimana kita sendiri pun tidak tau perlu berarah kemana dan kekurangan sumber dan merasa lelah, seperti kisah Daud di 1 Samuel 22:2, 10-15. Tapi justru di perjalanan ini, Tuhan sedang menaruh batu batu bata diatas foundasi kita untuk membuat kita menjadi kokoh dan kuat di kemudian hari.
To be continued …

Selasa, 24 Januari 2012

BE PREPARE versi II


Lukas 12:29-34, satu-satunya jaminan bagi saudara dan saya  adalah kita adalah putra,putri dari Allah yang maha tinggi dan mempunyai dwi kewarganegaraan, warga negara di bumi ini dan warga negara Kerajaan Sorga, setiap pemerintah dan kerajaan wajib melindungi warga negaranya. Jangan takut  disaat melihat ketidak adanya hukum, kepastian dan perlindungan. Disaat Tuhan memanggil kita “little flock”, domba-dombaNya Tuhan, ada nada sayang disitu. Yohanes 10:27-30, yang kita butuhkan dalam hidup ini adalah suara Sorgawi, “My sheep hear My voice” (domba-dombaku mendengar suaraku).

Keadaan dunia ini sekarang sudah menunjukkan tanda-tanda kedatangan Tuhan untuk kedua kali, musim kering hujan badai, musim panas di new Zealand turun hujan salju. Buat orang lain keadaan ini menakutkan, tetapi buat kita putra, putri Kerajaan Allah, menggairahkan, “The King will come” (Sang Raja akan datang). 

Tsunami ekonomi akan melanda kita didepan ini Yang ditakutkan orang salah satunya adalah harga saham turun. Taruh imanmu pada sesuatu yang pasti yaitu Kerajaan Allah. Penting sekali untuk mempersiapkan diri menghadapi keadaan didepan kita. Salah satunya adalah harus bebas secara finansial, tidak sehat kalau anda masih terlibat dengan hutang kartu kredit, hidup diluar kemampuan, gempa, banjir, topan akan datang melandamu. Karena masalah finansial rumah tangga dapat hancur. Tuhan mengajar kita mengenai hal keuangan adalah :


1. Jangan takut (Lukas 12:32)
Jangan kuatir dan percaya! Burung diudara saja Tuhan pelihara, burung pipit harganya setengah duit, betapa kita lebih dari burung pipit. Banyak orang menumpuk harta, karena menaruh rasa amannya diharta tersebut. Cari Kerajaan-Nya, Bapa kita sangat memperhatikan kita bahkan mungkin hal-hal kecil dalam hidup kita. Bapa-mu berkenan memberi Kerajaan-Nya dengan senang hati, didalam Kerajaan-Nya ada pemulihan, kuasa, oleh karena itu datang kehadapan-Nya jangan dengan tangan hampa, tetapi datang sebagai putra, putri-Nya. 
Lukas 21:10,11, tanda-tanda ini akan berhubungan dengan revival, disaat orang takut mereka akan mencari Tuhan. “In Christ alone I place my trust” (Didalam Kristus saja kita letakkan pengharapan kita). 

2. Juallah segala milikmu (Lukas 12:33-34)
Maksudnya ialah pindah tangankan kepada pemilik yang sesungguhnya yaitu Tuhan. Dengan demikian kita tidak pernah takut kehilangan karena harta tersebut bukan milik kita, miliknya Tuhan. Sementara kita hidup didunia ini, kita adalah bendahara Kerajaan Allah yang bisa dipercaya. Kalau hartamu di surga maka hatimu disurga. Harta yang berharga di Kerajaan Allah adalah jiwa-jiwa. Memberi bagi Kerajaan Allah adalah menjangkau jiwa bagi Kerajaan-Nya. Yakobus 5:1-7, hari Tuhan itu berkat bagi kita, penghakiman bagi orang-orang yang hidup diluar Tuhan. Kita adalah masyarakat Mesianik, suatu masyarakat yang dipersiapkan untuk memerintah bersama dengan Tuhan. Kerajaan Allah itu tinggal diterima, kita harus datang seperti anak kecil dihadapan Bapa kita. Ketika kita memberikan sedekah, Bapa kita memberikan semua keuntungan dari Kerajaan-Nya kepada kita dan keturunan kita. 

Jadilah putra,putri Kerajaan Allah yang suka memberi, seperti Bapa kita disurga. Ingat semua yang kita punyai dimuka bumi adalah titipan dari Bapa. Firman Tuhan berkata carilah dulu Kerajaan Allah, keadaan semakin sulit, tetapi jangan takut karena Bapa kita berkenan memberikan Kerajaan-Nya kepada kita. 

-PS.TIMOTIUS ARIFIN-
-ROCK JAKARTA-

Senin, 23 Januari 2012

BE PREPARE versi I


Kita harus siap menghadapi gelombang tsunami kenajisan, pornografi, pemberontakan dalam keluarga yang melanda. Sebagai putra, putri Kerajaan Allah harus bersiap-siap untuk menghadapinya, karena jiwa kita bisa melayang, hanyut didalamnya, apabila tidak mempersiapkan diri. Cara untuk mengatasinya, yaitu dengan memperkuat dan memperkokoh benteng rumah tangga kita. Kekuatan untuk menahan serangan yang kuat dari luar adalah keluarga yang kuat, didalam Kristus.

Kejadian 1:26-28. “The greatest tragedy in our live is live without a purpose”(Tragedi terbesar dalam hidup adalah, hidup tanpa tujuan). Hidup berumah tangga harus tertib, mengerti apa tujuan menikah. Pernikahan Kristen berbicara tentang destiny didalam Tuhan. Bagi yang berada dalam tujuan-Nya pasti bahagia, karena itulah kehendak Tuhan atas hidup kita. Pernikahan tanpa mengerti tujuan didalam Tuhan sama dengan kehilangan tujuan, seperti kata dosa yang dalam bahasa lainnya “Hamartia (missing the target)”. Dengan hidup didalam tujuan-Nya, maka kehidupan pernikahan akan dikuatkan dan dipimpin oleh Tuhan untuk dapat menghadapi goncangan akhir jaman ini. 

Tujuan orang menikah adalah:
1. Sebuah hubungan dan persekutuan yang terpusat kepada Kristus sebagai kepala 
Yang Tuhan mau, hubungan dalam keluarga pusatnya adalah Kristus. Kekuatan hubungan membangun komunikasi yang kuat. Suami, istri akan komitmen untuk bangun hubungan hati ke hati. Hubungan dengan sesama juga penting bagi Tuhan Yesus, dalam Matius 2:23-25, sebelum seseorang membawa persembahannya dihadapan Tuhan, dia harus selesaikan dulu masalahnya dengan sesama. Suami, bawa istri, anak-anakmu untuk datang menyembah Tuhan.

2.Prokreasi
Menghasilkan anak-anak, baik jasmani maupun anak-anak rohani. Tuhan kita adalah Tuhan yang kreatif dan inovatif. Dia ciptakan kita serupa dan segambar dengan Dia, maka kita juga memiliki kreatifitas dan inovasi yang sama dengan pencipta kita. Penting untuk menggali kemampuan kita dalam hidup ini, kalau tidak kita mati dengan sia-sia dan semua talenta terkubur. Ciptakan suasana yang segar dan asyik dalam rumah tangga kita, sehingga kasih, harmoni dan damai sejahtera terbangun dirumah kita.

3. Memenuhi Mandat Kerajaan (Fulfilling Kingdom Mandate)
Mengampuni dan tidak menghakimi, prioritaskan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya dalam hidup kita. Persiapkan diri dan keluarga kita. Maleakhi 2:15,16, setialah kepada pasanganmu.

Tips dalam keluarga:
W =Worship, Penyembahan menolong setiap anggota keluarga untuk tetap fokus kepada Yesus, sikap hati yang dijaga, haus dan lapar akan  
       Tuhan. Seisi rumah menyembah Tuhan bersama-sama. Mazmur 22:4, keluarga kita jadi dahsyat , karena Tuhan bertahta diatas keluarga yang
       menyembah. Disaat suami istri saling memuji, disitu Tuhan juga bertahta.
I =  Intimacy, hubungan yang dekat dari hati ke hati, sesama anggota keluarga.
F = Fokus, pada pasanganmu masing-masing.
E = Ekspresikan cintamu, kepada pasangan, anak-anak. Selamat membangun keluarga yang menjadi berkat yang memuliakan Yesus Kristus Tuhan.

-PS.RONNY DAUD SIMEON-
-ROCK JAKARTA-

Sabtu, 14 Januari 2012

Rejoice in The Lord


Bermegah di dalam Tuhan


Bacaan: 1 Korintus 1:18-31

Didalam surat Rasul Paulus untuk jemaat di Korintus, menyatakan bahwa jemaat di Korintus adalah orang orang yang biasa biasa saja namun Tuhan memakai mereka dengan luar biasa. Di sepanjang alkitab, kita pun dapatkan banyak contoh contoh dimana orang yang biasa biasa saja dan Tuhan memakai mereka untuk menunjukan kepada dunia kehebatanNya; tentu Tuhan tetap bisa memakai yang pintar dan hebat untuk pekerjaanNya.
Kenapa Tuhan sering kali pakai orang yang biasa, bodoh, tidak punya talenta, dan yang lain untuk supaya ketika dunia melihat hasil dari pada orang orang tersebut dunia akan timbul suatu pertanyaan yang pada akhirnya hanya bisa terjawab semua oleh karena Tuhan.
Dengan kebenaran yang kita pelajari bahwa Tuhan berdaulat untuk memakai siapa saja dan untuk tujuan apa saja, kita mengerti bahwa setiap dari pada kita ada bagian dan tugas tertentu, kita bisa dengan nyaman melakukan apa yang Tuhan mau tanpa mencoba untuk menjadi orang lain, dan kita pun tidak lagi mencuri kemuliaan Tuhan dengan terdengar hebat dan menggunakan kemampuan kita untuk mempengaruhi orang. Tugas kita bukan untuk meyakinkan orang tapi untuk menyampaikan keberanan Tuhan, dan Tuhan sendiri yang akan bekerja diantara kita. Kebijakan kita tidak ada bandingnya dari pada Tuhan, jadi jangan sampai kita mencoba untuk menjadi bijak atau terdengar bijak tanpa bergantung dari pada Tuhan.
“Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat” (1 Korintus 1:22)
Dua golongan diayat ini, “Yahudi” dan “Yunani”, dalam jaman saat ini bisa juga menuju kepada orang orang yang mencari kesuksesan, kekayaan dan kepopularitasan di dunia, dan bahkan tanpa disadari, ada saja anak anak Tuhan yang juga percaya dan mengejar hal hal tersebut, sehinga kita datang kegereja hanya mengharapkan sesuatu yang menguntungkan bagi fisikal kita.
Tuhan tidak perlu kita menjadi kaya dan terkenal lebih dahulu untuk memakai kita, tapi dalam kondisi kita apa pun dan di saat kapan pun, Tuhan tetap dapat memakai kita. Bukan orang hebat yang melakukan hal hal yang luar biasa tapi orang yang lemah dan biasa di tangan Tuhan yang hebat dan yang mau taat dan dipakaiNya untuk menunjukan kehebatan Tuhan.
“Karena itu seperti ada tertulis: “Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.”” (1 Korintus 1:31)
Mungkin setiap dari pada kita tidak bisa menghindar untuk tidak bermegah akan hal hal tertentu. Yang kita perlu ketahui adalah bahwa dalam pekerjaan Tuhan, kita hanya sekedar tanda. Misalnya dalam perjalanan ke kebun binatang ada suatu tanda bergambar Koala untuk menunjukan bahwa dalam 50m lagi akan sampai pada tempat dimana akan terdapat banyak Koala, orang orang yang normal tidak mungkin berhenti dan cukup puas hanya menikmati pandangan tanda itu dan tidak pergi ke tempat yang aslinya. Demikian juga kita, jangan sampai kita menjadi suatu tanda yang membuat orang cukup hanya berhenti di kita dan akhirnya tidak menunjukan atau mengarahkan mereka kepada Tuhan yang sesungguhnya.
Oleh karena dosa, kita tidak dapat melihat kebenaran dengan jelas, maka dari itu, kita perlu membaca dan merenungkan Firman Tuhan supaya kita tidak gampang dibodohi oleh dunia. Biar focus kita sebagai orang percaya dan segala yang kita lakukan adalah untuk Tuhan, bagi Tuhan dan oleh Tuhan. Kita perlu mempunyai perubahan yang radikal untuk memberikan segalanya untuk Tuhan, dan tidak membawa malu bagi nama Yesus Kristus.
“Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.” (1 Korintus 1:30)

Kamis, 12 Januari 2012

A Careful and Clever Set of Economic


Cermat dan Pandai Mengatur Ekonomi


Konsultan perencanaan keuangan, Safir Senduk, mengamati banyak orang Indonesia terjebak gaya hidup konsumtif. Mereka sering kali membeli barang karena keinginan, bukan karena memang membutuhkannya.

Ia berkata, ”Akibatnya, banyak orang terjerat utang. Mereka menjalani hidup dengan ’gali lubang tutup lubang’. Sebaiknya belilah barang sesuai kebutuhan, bukan sesuai keinginan.”

Pria yang sudah menulis sejumlah buku tentang perencanaan keuangan keluarga itu memberi saran agar orang membayar tunai saat membeli barang yang nilainya cenderung merosot. Ia berkata, “Mengapa harus membeli kredit jika bisa tunai? Sebab, dengan membeli kredit nilai barang yang dibeli makin turun, padahal kita telah membayar dengan harga lebih mahal.”

Safir yang juga laris sebagai pembicara di berbagai tempat ini menambahkan, mereka yang berpenghasilan besar belum dapat dikatakan kaya jika pengeluarannya pun besar. Sebaliknya, mereka yang bergaji kecil, tetapi dapat mengelola keuangan dengan cerdas, bahkan melakukan sejumlah investasi, layak disebut kaya. Jadi, biar layak disebut kaya, belilah barang sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan.

Itulah kondisi banyak orang Indonesia sekarang ini. Keinginan untuk menumpuk barang-barang begitu tinggi. Akibatnya, orang mengejar sesuatu memenuhi keinginan dirinya. Apa saja yang dirasa diinginkan, orang membelinya. Orang kurang seleksi antara apa yang sungguh-sungguh dibutuhkan dan apa yang diinginkan.

Banyak orang lalu terjebak dalam suasana hidup konsumeristis. Kalau sudah terjebak, orang akan sulit sekali untuk keluar dari situasi seperti itu. Seorang ibu yang membiasakan anak-anaknya untuk secara selektif dalam berbelanja, misalnya, tidak akan mengalami kesulitan dalam banyak hal. Ia akan dengan mudah mengatur kebutuhan-kebutuhan hidup anak-anaknya.

Karena itu, pengelolaan keuangan dalam keluarga mesti dilakukan secara cermat. Di jaman ekonomi sulit seperti sekarang ini, keluarga-keluarga mesti pandai-pandai menggunakan pendapatannya untuk keberlangsungan hidup keluarga. Untuk itu, mereka mesti memutuskan apa yang sungguh-sungguh dibutuhkan dalam hidup mereka. Mereka tidak bisa saja membeli sesuatu untuk memenuhi keinginan mereka belaka.

Sebagai orang beriman, kita diajak untuk secara cermat dan bijaksana mengatur ekonomi rumah tangga kita. Hal ini juga bagian dari iman kita. Tuhan memberkati. 

Rabu, 11 Januari 2012

Spiritual Healing


Kesembuhan Rohani


Bacaan: Markus 2:1-12

Dalam hidup kita, kita sering mencari solusi akan permasalahah yang kita hadapi. Di negeri yang maju dimana tingkat ateisme sangat tinggi, solusi yang kita dapati di dunia membuat kita menjadi sombong dan bangga.
Seperti orang yang lumpuh di ceritakan di Markus 2:1-12, ketika orang lumpuh itu mengharapkan suatu pemulihan akan penyakitnya, namum Tuhan Yeus memberikan hal yang berbeda, yaitu pengampunan akan dosanya.Gereja-gereja sering kali dikatakan tidak relevan untuk memberi jawaban akan permasalahan yang dihadapi di dunia ini.
Perlu kita ketahui bahwa gejala dan masalah yang sesungguhnya adalah dua hal yang berbeda, kita kira kita tau apa permasalahan kita sesungguhnya dan mengharapankan Tuhan untuk membantu tapi sesungguhnya Tuhan lebih tau apa yang kita perlukan dari pada diri kita sendiri, Tuhan menuju langsung dari pada akar atau permasalahan yang sesungguhnya.
Ada permasalahan dan keperluan yang lebih besar dari pada sekedar masalah fisikal kita, mungkin bagi orang lain, itu adalah kesalahan biasa namun terhadap Tuhan, itu adalah dosa.Dan hanya Tuhan Yesus yang sanggup menunjukan seberapa seriusnya akibat dari pada dosa.
Dosa itu bukan hanya yang kita sadari saja,bisa saja disaat semuanya berjalanan dengan lancar dan kita berdosa secara tidak sadar. Kita sering kali kita menganggap bahwa ketika sesuatu yang buruk terjadi, kita langsung berpikir bahwa kita berdosa. Jangan kita sampai mengukur dosa dari sebarapa beratnya penderitaan kita, sebab dengan demikian kita akan mengabaikan Kasih Sayang Tuhan yang besar dan AnugerahNya. 
Dua akibat dari pada dosa ialah terpisah dari pada Tuhan dan dalam murka Tuhan. Tuhan Yesus tidak pernah mengeluh kepada Tuhan untuk diriNya sendiri, tapi hanya satu saat pada Ia di kayu salib, Dia berteriak, “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Tuhan Yesus menunjukan bahawa apa yang membuatNya menderita disaat saat terakhir di kayu salib ialah akibat menanggung dosa kita; dan apa yang Yesus takutkan disaat di taman Getsemani bukan pensiksaan yang dia akan hadapi tapi supaya dilaluinya cawan yang melambangkan murka Tuhan. Sering kali kita malah menganggap rendah murka Tuhan sehingga kita bermain dengan dosa, biar kita minta Tuhan untuk menunjukan seberapa seriusnya akibat dari pada dosa itu.
Tuhan Yesus tidak pernah memfokuskan akan penyembuhan atau berkat fisik lebih dari pada rohani, karena yang kita perlukan adalah Kesembuhan Rohani sebab tidak ada solusi lain untuk menyambung kembali hubungan kita dengan Tuhan.
“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” (1 Petrus 2:24)
Jangan kita takut ketika dosa kita yang memalukan terbuka sebab kita akan dibawa kepada solusi yang daripada Tuhan Yesus. Tuhan bukan hanya membuka dosa kita tapi Dia juga yang akan memulihkan kita.
“Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” (Mark2:10)
Apa yang masuk dalam kekekalan bukanlah masalah yang kita hadapi didunia ini tapi masalah dari pada dosa dan tujuan akhir dari pada Tuhan Yesus adalah pentingnya dosa kita diampuni dan bukan sebaliknya dimana fisik kita dipulihkan terlebih dahulu.
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci” (1 Korintus 15:3)