i'm just a ordinaryman with extraordinary God.. ^_^
Teruslah berjalan dalam kebenaran walau itu adalah penyebab kematianmu!!
Senin, 11 Juni 2012
Aku Dan Puisi
Setiap kali puisi tak tercipta selalu ada tanya masihkah cinta itu ada?
Padahal puisi tak selalu kata puisi bisa menjelma menjadi laku bahkan walau hanya sekedar tarikan nafas
Puisi adalah semesta luas tidak tertutup oleh jaring-jaring kata tidak terpenjara oleh terali-terali makna puisi itu hidup di hati kita dan nafasnya selalu menghembuskan cinta
Namamu Apa yang kau sebut nama itu adalah kumpulan huruf-huruf yang terpahat pada kertas putih dan menancapkan gemanya hingga jauh ke lubuk hati. Lalu ketika nama itu tersebut membuat hati menjadi berdegup kencang dan hati bergetar.
atau nama yang kamu maksud itu adalah kumpulan rasa yang kita identifikasikan lalu saat ia tak perlu disebut karena menyatu dalam rasa.
yang mana kau sebut nama, antara CINTA dan DIRIMU. Bukankah saat cinta menjelma maka namamu bukan lagi DIRIMU tapi bermetamorfosa menjadi CINTA, sehingga aku cukup memanggilmu CINTA, dan tak perlu lagi memanggil namamu.
Buatmu Puisi ini pasti buatmu baitnya bicara tentangmu ceritanya merangkai kisahmu yang kau tebar di langit malam hurufnya menyusun kata cinta untukmu terangkai dari huruf-huruf yang terbentuk di hatiku
tentu saja tak perlu ada namamu disana Toh, nyatanya puisi untukmu
Cinta Itu Cinta itu hutan meneduhkan, cantik tapi kadang kita tersesat di dalamnya Cinta itu matahari panas membakar tapi ia berguna Cinta itu hujan selalu kita berlari agar tak terguyur tapi selalu kita kenang saat kemarau menyerang cinta itu awan kadang berarak beriringan kadang hilang tak tahu kemana cinta itu kamu Denganmu Garis yang tadinya tak mampu kulukis kita membentang jauh Kaulah yang memegang tanganku mengarahkan jari ini agak tak lunglai memegang pensil kehidupan. Menjaga dengan senyuman agar hati ini tak letih menyambung garis yang banyak terputus.
cukup tak perlu lagi kau bertanya, apakah aku bosan padamu juga tak perlu kau baca buku-buku kuno tentang cinta cukup kau diam saja dan ijinkan aku melihat jauh ke dalam sorot matamu hingga kau mulai memejamkannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar