Teruslah berjalan dalam kebenaran walau itu adalah penyebab kematianmu!!

Jumat, 15 Juni 2012

To Be Like Him


Mazmur 135: 18
“Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, semua orang yang percaya kepadanya.”

To Be Like Him
Mazmur 63:2-12

Beberapa waktu lalu, dunia berduka dengan meninggalnya sang mega bintang, the king of pop, Michael Jackson (Jacko). Jacko, bintang pop legendaris ini, punya ribuan fans yang memuja-mujanya. Ironisnya, bukanlah sebuah rahasia, bahwa Jacko terlibat tindakan-tindakan yang nggak wajar, salah satu dugaan dia mengindap pedophilia (kecenderungan seksual pada anak kecil). Lalu, gimana sikap para fans mega bintang ini? Bubar? Kecewa dengan sang  idola? Faktanya, nggak! Mereka masih tetap mengidolakannya, dan tetap menggangap Jacko sebagai seorang pahlawan. Identitas sang “pahlawan” masih tetap menjadi kebanggaan para pemujanya yang radikal. Aksesoris, poster, cara berdandan dan bergaya masih merupakan trade mark yang masih up to date, bahkan life style Jacko begitu melekat pada banyak anak muda pemujanya, karena di mata mereka, Jacko tetaplah seorang pahlawan.

Dengan permasalahan-permasalahan moral dan kebiasaan yang buruk Jacko, namun tetap digandrungi? Sesuatu yang salah? Satu hukum yang bekeja; hukum ketergantungan. Suatu kesukaan yang radikal yang terkadang tidak masuk akal akan sesuatu atau seseorang yang dipuja, diidolakan dan dikagumi, pendeknya, disembah. Suatu kerinduan yang mendalam untuk memiliki identitas sang idola. Menjadi ingin seperti yang dikagumi merupakan hal yang alamiah, namun permasalahanya, siapakah yang disembah? Kita akan tergantung padanya, ingin selalu melekat dan menyatu, hingga refleksi identitasnya memenuhi kita, karena hukum ketergantungan ada dalam penyembahan.

Hubungan kita dengan Allah juga punya prinsip yang sama, hati yang memiliki kerinduan yang berkobar untuk menyembah Allah akan melahirkan suatu devosi untuk selalu dekat dengan-Nya, menciptakan suatu kekosongan dalam jiwa yang hanya sanggup diisi oleh Allah sendiri. Manifestasinya, suatu identitas diri yang semakin serupa dengan Dia. Contohnya, sewaktu Musa turun dari gunung Sinai, wajahnya bercahaya memancarkan kemuliaan Allah (Keluaran 34:29). Seperti para fans Jacko yang menduplikat abis idola mereka, apakah cara berbicara, berpikir dan bertindak kita mencerminkan identitas Dia yang kita sembah? Itu semua tergantung seberapa besar penyembahan kita pada-Nya. “SO, LET’S WORSHIP HIM TODAY!!”

“Kita akan jadi serupa dengan apa yang kita sembah”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar