Andaikan,bulan tak ada.
Aku ada di balik awan,tempat trakhir kali kau menatapku.
andaikan mentari tlah kembali ke peraduannya.
dan kejora memintaku tuk pergi.
aku tak kan pernah hilang.
dibalik sejuta senyum yang kau hadirkan.
tak sedikit rona hati terlukiskan.
semuanya brubah,ketika para pangeran berlogam datang menghampirimu.
Dan kau menyingkirkanku ke tebing-tebing luka.
slamanya,ku tak kan relakan.
saat api di hatiku,padam karna dinginya malam.
bila waktu beriku kesempatan,sekali saja.
kan ku balas kau dengan pena dan kertas.
karna luka dihatiku,tak kan pernah sembuh.
meskipun sribu tabib hadir tuk membasuhku.
kini hanya perih kurasa,dan embun putih yang tiada hentinya menetes.
ku hanya menunggu,saat dimana.
senyumku brubah menjadi pedang tuk menyakiti lubuk hatimu.
dan kata-kata indah yang kutorehkan brubah menjadi busur panah.
yang siap menyakiti sluruh jiwamu.
slamanya,tak kan ada kata maaf untukmu.
walaupun berulang kau coba.
karna setiap kaca yang retak tak bisa digabungkan lagi.
begitu juga hatiku yang hancur karnamu.
BY: GODLIF DAIMLER
Aku ada di balik awan,tempat trakhir kali kau menatapku.
andaikan mentari tlah kembali ke peraduannya.
dan kejora memintaku tuk pergi.
aku tak kan pernah hilang.
dibalik sejuta senyum yang kau hadirkan.
tak sedikit rona hati terlukiskan.
semuanya brubah,ketika para pangeran berlogam datang menghampirimu.
Dan kau menyingkirkanku ke tebing-tebing luka.
slamanya,ku tak kan relakan.
saat api di hatiku,padam karna dinginya malam.
bila waktu beriku kesempatan,sekali saja.
kan ku balas kau dengan pena dan kertas.
karna luka dihatiku,tak kan pernah sembuh.
meskipun sribu tabib hadir tuk membasuhku.
kini hanya perih kurasa,dan embun putih yang tiada hentinya menetes.
ku hanya menunggu,saat dimana.
senyumku brubah menjadi pedang tuk menyakiti lubuk hatimu.
dan kata-kata indah yang kutorehkan brubah menjadi busur panah.
yang siap menyakiti sluruh jiwamu.
slamanya,tak kan ada kata maaf untukmu.
walaupun berulang kau coba.
karna setiap kaca yang retak tak bisa digabungkan lagi.
begitu juga hatiku yang hancur karnamu.
BY: GODLIF DAIMLER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar