rintik hujan di senja itu separti isyarat akhir dari langkahku,,
gulita mencekam seraya gulana hati,,
sepi dan ketakutan ku menjalan diri,,
selaksa kerdil berlari susuri jalan seribu batu tak pasti,,
memang tak selalu mudah menggapai suatu alunan imaji,,
ah.. semua itu angan,,
semua itu hanya ilusi,,
tak mungkin ku rangkai berai tercerai di awan awan yang mulai timbul tenggelam,,
aku pasrah,
bahkan hampir menyerah,,
sampai tak terasa batin jiwaku puntelah mati,,
kembali kenapa harus aku??
jiwa ini rapuh,,
hati ini tanduh,,
kenapa tak dari dulu saja kau sembilui aku??
semua kidung indahmu tak lain hanyalah lumuran darah bagiku,,
kau bimbing aku, kemudian kau hempas lagi..
tertegun kupandang sekitar yang masih menertawai,,
mulai sayup dan samar mata menerawang suralaya..
adakah jalan lain ke sana??
adakah setitis dayaku??
aku pun tak tahu..hingga rambut memutih tak kan tergapainirwana di hati..
aku memang tak setabah sang surya yang telah menggapai kesemenawanannya,,
dan aku akan terus berjalan seperti biasa,,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar